26 Mei 2008

UMROH BERSAMA ASSURYANIYAH 2007 (6)

Satu Setengah Hari Ziarah, Langsung ke Mekkah

Di Madinah para jamaah umrah Assuryaniyah cukup teratur. Jadwal yang dibarikan terlaksana tepat waktu. Kemarin, para jamaah urah melaksanakan ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Madinah.
Selasa subuh tiba di Madinah, langsung sejuk. Itu karena setelah itu jamaah berbaur dengan ribuan ummat Islam salat subuh di Masjid Nabawi. Usai salat subuh digunakan untuk istirahat. Maklum, mulai pagi hingga magrib-nya, program umrah akan memasuki jadwal-jadwal ziarah. Memang Kota Madinah ibarat kota transit. Di tempat Nabi Muhammad menghabiskan usianya itu menjadi tempat yang bersejarah dalam Islam sehingga disebut pula kota ziarah.

PARA SUHADA: Berpose di depan pintu pemakaman para suhada Perang Uhud. Sekitar 70-an pasukan Nabi tewas dalam perang terbesar kedua di zaman rasulullah ini. Di depan pemakaman ini sebuah keterangan bertuliskan dengan bahasa Indonesia.

Ada beberapa tempat yang dikunjungi kemarin. Pertama di Masjid Nabawi. Yaitu masjid yang dibangun oleh Rasulullah yang juga tempat di mana dia dikuburkan. Semua jamaah umrah Assuryaniyah tak menyia-nyiakan ziarah ini. Sebab, di lingkungan masjid ini ada makam Rasul, makam para suhada, raudhah, dan pemakaman baqi. Semua umat Islam pasti menyempatkan datang ke tempat ini. Memberikan doa kepada Muhammad dan sahabatnya.
Di makam raudhah, para jamaah dari seluruh dunia berlomba salat di dekat pilar Rasulullah. Ini karena salat dan doa di tempat ini akan dilimpatgandakan pahalanya. Peserta dari Assuryaniyah, salatnya sangat dekat dengan pilar raudhah itu. Maklum, pemandu dari perusahaan travel haji dan umrah ini cukup baik dalam memberi kesempatan kepada jamaahnya.
Di depan makam Rasulullah, jamaah membacakan doa kepada menyampaikan selamat dan kebanggaan atas perjuangan Nabi Muhammad dalam menyiarkan dan mengembangkan ajaran Islam. Para peziarah tak bisa menyentuh tiang-tiang makam, sebab para lasykar –sebutan bagi penjaga keamanan Arab Saudi- memang diwanti-wanti agar tidak ada orang yang menyentuhnya. Memotret pun tidak boleh.
Di luar makam Muhammad dan dua sahabatnya, tapi masih di komplek Masjid Nabawi, terdapat pemakaman baqi. Pemakaman ini merupakan tempat dikuburkan para pengikut-pengikut setia Rasul. Di sini pun para jamaah berdoa menyampaikan salam dan salawat atas segala perjuangan Nabi Muhammad mengembangkan Islam.

LEPAS LELAH: Para jamaah duduk dan bersantai menikmati kurma di kebun kurma yang tak jauh dari Masjid Quba.

Siang kembali ke hotel. Hotel yang dipakai jamaah Assuryaniyah cukup dekat dengan Masjid Nabawi. Kira-kira hanya 200 meter sudah dapat bagian timur masjid. Hotel Dallah Taibah kemarin juga sangat dipenuhi oleh jamaah dari seluruh dunia. Baik yang belum ke Mekkah, mau pun yang baru saja umrah di Masjidil Haram. Ada beberapa puluh jamaah datang dari Malaysia, Turki, Iran yang ciri khasnya jubah hitam, ada pula dari Pakistan dan India.
Di sekitar Nabawi sekarang ini telah dikelilingi hotel. Para pemodal mengorientasikan hotelnya agar dekat dengan masjid yang dibangun oleh Rasulullah itu. Dallah dan hotel-hotel di sekitarnya termasuk bertarif mahal karena makin dekat dengan Nabawi makin mahal pula.
Usai salat dhuhur jamaah melanjtkan ziarah di Masjid Quba. Inilah masjid kedua Nabi Muhammad. Dalam ajaran Islam, salat di Masjid Quba akan dilipat gandakan pahalanya. Sebanyak 350-an jamaah Assuryaniyah salat di sini. Doa di masjid ini diyakini akan dikabulkan Allah. Terlihat jamaah khusuk memanjatkan doanya. Tak terkecuali tiga personel komedian Empat Sekawan, Derry, Ginanjar, dan Emon.

MASJID KEDUA: Inilah masjid kedua yang dibangun Rasulullah di Kota Madinah. Masjid pertama adalah Masjid Nabawi. Di sini para jamaah memunajatkan doa kepada Rasullah dan para sahabatnya. Jamaah juga meyakini salat dan berdoa di masjid ini akan diterima Allah SWT.

Dari Masjid Quba, ziarah berlanjut ke Jabal Uhud. Namun sebelum ke Bukit Uhud itu para peserta singga di kebun kurma. Semua beli oleh-oleh kurma. Menurut keterangan, ada 90-an jenis kurma yang ada. Namun yang paling mahal adalah kurma ajua yang disebut juga kurma Nabi Muhammad. Kenapa? Karena kurma jenis inilah yang ditanam oleh Rasulullah dan dimakan setiap sahur dan berbuka puasa sserta menjadi makanan pokok di masa hidupnya. Warnanya hitam dan harganya sekitar 70 riyal per kilogram.
Lanjut ke Jabal Uhud. Inilah titisan sejarah yang selalu dikunjungi ummat muslim dunia. Dalam sejarah Jabal Uhud adalah bukit di mana Rasulullah dan 700 pengukitnya berperang melawan kaum musyrik dari Mekkah. Itu terjadi tahun 3 hijriah. Di sana ada makam 70-an suhada yang gugur dalam perang Uhud tersebut. Nabi sendiri terluka di pelipis. Di sana ada sunur tempat dulu Muhammad membasuh darah setelah perang.
Dalam sejarah Islam pula, perang Uhud adalah perang kedua di zaman Rasulullah. Pertama perang Badar yang dimenangkan Rasulullah dan kedua perang Uhud ini. Perang Badar ummat Islam menang, sedangkan di perang Uhud kalah, namun secara moral menang. Mengapa? Karena setelah musuh-musih itu kembali ke Mekkah, mereka berlomba memeluk agama Islam. Rasulullah kalah di sini karena ada pengikutnya yang berkhianat. Sudah hampir menang, namun tergiur pampasan perang dan ingin segera mengambil lalu kluar persembunyian namun akhirnya dipukul mundur oleh musuh.
Besoknya atau Rabu, ziarah dilanjutkan. Namanya ziarah wada, yaitu ziarah perpisahan sebelum bertolak ke Mekkah untuk ibadah umrah. (*)